PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH DAN ABU DAUN BAMBU TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beton geopolimer berbahan baku Fly Ash dan abu daun bambu terhadap kuat tekan beton. Beton geopolimer dibuat beberapa variasi campuran menggunakan alkalin aktivator KOH sebesar 8M, 10M dan 12M. Benda uji yang digunakan memiliki panjang rusuk 5 cm dan silinder yang berdiamer 10 cm panjang 20 cm yang masing-masing akan diuji pada usia 3, 7, 14, dan 28 hari. Mix desain menggunakan variasi campuran dengan perbandingan Fly Ash dengan abu daun bambu 50%–50% dan 8M atau 448gr/M KOH, 75%–25% dan 10M atau 560gr/M KOH, 85%–15% dan 12M atau 672gr/M KOH. Untuk campuran 100% Fly Ash dan bambu benda uji kubus menggunakan 10M atau 560gr/M KOH. Penelitian ini menggunakan SNI 03-1974-1990, kuat tekan beton benda kubus usia 3 hari mencapai tingkat tertinggi 1,28Mpa, 7 hari 2,60Mpa, 14 hari 3,80Mpa, 28 hari 5,60Mpa. Sedangkan untuk benda uji silender usia 3 hari 3,18Mpa, 7 hari 3,95Mpa, 14 hari 4,59Mpa, dan 28 hari 7,01Mpa. Hasil pengujian ini, dapat disimpulkan bahwa, beton geopolimer berbahan baku Fly Ash dan abu daun bambu memiliki kuat tekan maksimal saat berusia 28 hari. Pada benda uji kubus kuat tekan maksimal pada beton berusia 28 hari dengan campuran alkalin aktivator 10M atau 560Gr/M KOH mencapai 5,60Mpa dan benda uji silinder dengan campuran alkalin aktivator 12M atau 672gr/M KOH mencapai 7,01Mpa. Kedua benda uji memiliki kuat tekan kurang dari 10Mpa dan dikategorikan sebagai beton sederhana standar kelas I dengan kriteria K-100 yang dapat digunakan atau dimanfaatkan pada proses pembangunan non struktural