Konsep Dasar Geopolimer (Bahan Pengikat Yang Ramah Lingkungan)

Banyak pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar
batubara. Hasil sampingan dari pembakaran batu bara berupa abu terbang yang tergolong sebagai material polusi (pollutant). Di Indonesia, untuk mengurangi limbah maka sejumlah pabrik semen mencampur abu terbang dan limbah yang mengandung pozzolan dengan klinker semen portland untuk menghasilkan Semen Portland Komposit (SNI 15-7064-2004) dengan tujuan menurunkan konsumsi energi dan mengurangi penggunaan sumber alam tidak terbaharukan (Antiohos et al., 2005). Semen Portland Komposit dapat dikategorikan sebagai CEM II menurut standar Eropa EN 197-1:2000, di Indonesia baru diproduksi pada tahun 2005, namun di Eropa pangsa pasar semen kategori CEM II telah lebih 50%, lebih besar dari Semen Portland Jenis 1 yang hanya sekitar 35%.
Namun dalam proses produksi semen terjadi pelepasan karbon
dioksida (CO₂) dengan jumlah besar ke atmosfer yang dapat merusak lingkungan. Untuk mengurangi emisi karbon dioksida dari industri semen maka perlu dicari material lain sebagai bahan pengganti semen. Geopolymer
fly ash adalah salah satu alternatif pengganti semen yang dapat mempunyai fungsi yang sama seperti semen. Berbagai macam studi dan metode
pengujian mortar dan beton geopolimer yang dijelaskan dalam buku ini.